" Ramalan Jayaba di Masa Lalu ini Satu Persatu Mulai Jadi Kenyataan di Indonesia..!!! - Berita Video

Sunday, August 20, 2017

Ramalan Jayaba di Masa Lalu ini Satu Persatu Mulai Jadi Kenyataan di Indonesia..!!!

Loading...

Beritavideo - Kerajaan Kediri memang tidak bisa di kesampingkan begitu saja dalam sejarah perjalanan nusantara.

Apalagi dengan adanya satu sosok yang begitu melegenda dan dikenang hingga kini. Beliau adalah Prabu Jayabaya.

Kemahsyuran namanya meningkat akibat adanya kitab ramalan yang dibuatnya.

Dari kitab ramalan itu satu persatu mulai jadi kenyataan di masa kini.

Namanya juga ramalan, banyak yang mempercayainya banyak juga yang tidak. Namun banyak orang menjadi percaya ketika ramalan tersebut berangsur-angsur menjadi kenyataan.



Dari sekian banyak ramalan Jayabaya, 7 ramalan Jayabaya ini sudah menjadi kenyataan.

Inilah 7 ramalan Jayabaya yang sudah terbukti:

1. Akan datang bangsa kulit kuning yang melepaskan Indonesia dari kekejaman kulit putih


Masa penjajahan Belanda di Indonesia diketahui mencapai usia 350 tahun. Hal itu tentu sangat membekas bagi bangsa Indonesia. Setelah 350 tahun, datanglah bangsa Jepang yang merebut penjajahan Belanda atas Indonesia. Hal itu ternyata sudah pernah diprediksikan oleh Jayabaya. Ia mengatakan bahwa akan ada masanya datang kulit kuning yang melepaskan Indonesia dari kekejaman kulit putih. Kulit kuning yang dimaksud adalah orang Jepang, sedangkan kulit putih yang dimaksud adalah orang Belanda.

2. Korupsi semakin parah!


Korupsi memang seolah-olah menjadi budaya yang sudah menjadi praktik berabad-abad. Sebagai buktinya, korupsi ternyata memang sudah ada sejak zaman kerajaan kuno. Kebayang dong udah berapa lama pelanggaran hukum tersebut dilakukan. Sebelumnya, Jayabaya sudah pernah meramalkan hal ini akan terjadi. “Akeh janji ora ditetepi, akeh wong nglanggar sumpahe dewe. Akeh menungso mung ngutamakke duwit, lalu kemenungsan, lali kebecikan, lali sanak lali kadang”.

Begitukah bunyi ramalan Jayabaya yang kira-kira artinya banyak orang yang melanggar janji dan sumpahnya sendiri. Orang selalu menempatkan uang sebagai prioritas yang membuatnya lupa akan kebaikan dan kemanusiaan.

3. Banyak orang mau kaya dan sukses secara instan


Sudah tidak heran terjadi di Indonesia banyak orang yang mau memiliki harta berlimpah namun malas bekerja. Mau kaya dalam sekejap mata. Akhirnya menghalalkan segala cara demi gengsi semata.

Makanya banyak praktik pesugihan di Indonesia, bukan hanya di daerah Jawa. Pesugihan merupakan kegiatan menyembah setan demi kekayaan dengan aneka tumbal sebagai penebusnya. Tentu saja ini termasuk ilmu hitam, yang sudah pasti diharamkan.

Dulu kala Jayabaya pernah berucap “Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin. Luwih utama ngapusi. Wegah nyambut gawe kepengen kepenak, ngumbar nafsu angkara murka, nggedekake duraka”. Ramalan tersebut berisi tentang akan ada masanya banyak orang yang bekerja namun merasa malu, akhirnya memilih menipu. Akan ada juga orang yang mau kaya tapi malas bekerja. Akhirnya mereka menghalalkan segala cara satunya dengan metode pesugihan.

4. Peradaban akan berubah


Jayabaya memang sudah berpulang berabad-abad yang lalu. Pastinya dia tidak akan pernah merasakan peradaban modern yang sekarang ini kita rasakan. Namun setidaknya peradaban seperti sekarang sudah pernah diramalkan olehnya. “Mbesuk yen ana kreta mlak tanpa jara, tanah jawa kalungan wesi, prahu mlaku ing duwur awang-awang, kali ilang kedunge, pasar ilang kumandange”.

Hal tersebut benar-benar terjadi. Akan ada masa ketika ada kereta berjalan tanpa adanya kuda (mobil), tanah Jawa dikalungi besi (rel kereta api), ada perahu yang berjalan di angkasa (pesawat terbang), sungai hilang sumbernya (kekeringan), dan hilang kumandang pasar (berganti dengan pasar-pasar modern atau online).

5. Maraknya hubungan bebas


Di zaman sekarang, semua sudah serba kebalikan dengan zaman sebelumnya. Apa yang awalnya menjadi tabu, sekarang sudah menjadi hal yang harap dimaklumi. Alih-alih anggapan perkembangan zaman, semua hal yang menyangkut pelanggaran norma sering ditimpali dengan ungkapan “maklumin aja”.

Hal ini juga berlaku dengan perilaku seks bebas yang sudah “dimaklumi” oleh orang-orang sekarang. Zaman dulu kalau pegangan tangan aja takut hamil, sekarang hubungan bebas malah gak takut hamil. Padahal dulu Jayabaya sudah meramalkan hal ini lho. “Wong wadon ilang kawirangane, wong lanang ilang prawirane”. Perempuan-perempuan kehilangan rasa malunya dan para lelaki yang juga hilang kehormatannya. Yah, kalau dikaitkan dengan zaman sekarang rasanya ramalan tersebut memang menyangkut perilaku hubungan bebas.

6. Pendidikan dikomersialisasi dengan biaya mahal


Akses pendidikan yang “belum gratis” bagi siapapun memang masih menjadi sebuah permasalah besar bagi bangsa ini. Pasalnya, pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara tanpa terkecuali. Namun kenyataannya tidak seperti itu. Pendidikan beserta mutunya harus ditukar dengan jumlah pundi-pundi rupiah yang setimpal. Gak heran, kalau bicara soal pendidikan maka akan menghulu pada satu titik yaitu pekerjaan sebagai tempat “balik modal”.

Jayabaya pernah mengeluarkan ramalannya yaitu “akeh wong ngedol ilmu” yang artinya banyak orang yang menjual ilmunya. Gak heran kalau pendidikan sekarang ini menjadi ladang bisnis bagi siapapun yang bersangkutan.

7. Ramalan pemimpin Notonogoro


Indonesia memang sudah beberapa kali dipimpin oleh presiden yang berbeda. Mulai dari Soekarno hingga Jokowi saat ini. Masing-masing mereka memang memiliki gaya sendiri dalam memimpin bangsa Indonesia ini. Ternyata ada satu ramalan Jayabaya yang legendaris yaitu mengenai pemimpin bangsa Indonesia adalah Notonogoro (menata negara).

Hal ini bisa dikatakan sudah terjadi di tiga pemimpin bangsa Indonesia. Sebut saja SoekarNO, SoeharTO dan Susilo Bambang YudhoyoNO. Ketiga pemimpin tersebut dipercayai sebagai salah satu ramalan Jayabaya yang sudah terjadi di Indonesia.

Sumber Tulisan: Yukepo

Loading...
Back To Top