Loading...
Beritavideo - Ini bocah Indonesia yang tewas di Suriah saat perang bersama ISIS. Hatf Saiful Rasul meninggal dunia ketika usianya baru menginjak 12 tahun.
Dia berangkat ke Suriah bersama guru dan rekannya dari Ponpes Ibnu Mas'ud di Bogor dengan harapan bisa menjadi syahid.
Kantor berita Reuters mencatat, Hatf termasuk 12 jihadis Indonesia dari pondok pesantren Ibnu Mas'ud yang mencoba pergi ke Suriah pada 2015 lalu. Delapan adalah guru, sisanya santri.
Menurut Brekele ayahnya, Hatf bisa membongkar senapan dalam 32 detik dan sudah terbiasa dengan pistol 9mm, 2 granat tangan, pisau komando dan kompas. Pada 1 September 2017, dua bulan setelah ulang tahunnya yang ke 13, Hatf tewas dalam serangan udara.
Hatf Saiful Rasul, anak laki-laki terpidana Syaiful Anam, alias Brekele, memegang sebuah senapan saat ikut menjadi militan ISIS di Suriah. Anak ini meninggal dalam usia 12 tahun pada 1 September 2017.
Militan Islam Syaiful Anam, alias Brekele, terlihat di sebuah ruang sidang di Jakarta, Indonesia, 31 Juli 2017. Hatf Saiful Rasul berusia 11 tahun saat mengatakan ingin meninggalkan sekolah dan pergi ke Syria untuk memperjuangkan ISIS kepada ayahnya.
Penjaga keamanan untuk asrama pesantren Ibnu Mas'ud di Bogor, 19 Juli 2017. Hatf Saiful Rasul mengatakan beberapa teman dan guru dari Ibnu Mas'ud telah pergi untuk memperjuangkan ISIS dan menjadi martir di Suriah.
Hatf pergi ke Suriah bersama sekelompok kerabat pada tahun 2015, bergabung dengan sekelompok pejuang Prancis. Reuters berbicara dengan tiga pejabat kontra-terorisme di Indonesia yang mengkonfirmasi bahwa anak laki-laki tersebut pergi ke Suriah.
Kementerian Pertahanan Rusia merilis gambar rudal yang menyerang target ISIS, di provinsi Deir al-Zor, Suriah, 1 September 2017. Kematian Haft tidak membuat ayahnya larut dalam kesedihan, namun sebaliknya, ia bahagia karena anaknya telah mencapai kemartiran.
Sumber Tulisan dan Foto: Reuters
Loading...